ACEH UTARA – Rumah Sakit Umum (RSU) Cut Meutia Aceh Utara selama ada pasien COVID-19, menghasilkan limbah medis mencapai 400 kg perhari. Namun sejak dua bulan terakhir, tidak ada pasien COVID-19 yang dirawat, hanya memiliki 100 kg limbah setiap harinya.
Kabag Humas RSU Cut Meutia, Jalaluddin, menyebutkan sejak tidak ada pasien COVID-19, limbah medis menurun drastis. Saat ini, hanya memiliki 100 kg limbah setiap harinya dimusnahkan menggunakan incinerator.
“Limbah di rumah sakit ada tiga jenis yaitu limbah infeksius, non infeksius atau limbah rumah tangga, dan limbah cair, sebagian limbah ada yang dimusnahkan sendiri juga diambil pihak ketiga,”sebut Jalaludin, Senin (13/12/2021).
Lebih lanjut Jalaluddin menjelaskan Limbah infeksius akan dibakar dengan incenerator, dan hasilnya berupa abu akan dibawa pihak ketiga untuk dimusnahkan di Jawa Barat, limbah non infeksius, akan dikutip oleh pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Lhokseumawe, dan limbah cair akan didaur ulang menjadi air jernih yang tidak lagi mencemarkan lingkungan.
“Saat masih ada pasien COVID-19 petugas kita memang kewalahan, sebelumnya sehari harus tiga kali kita ambil limbahnya untuk dimusnahkan, karena limbah dari pasien COVID-19 itu memang berbahaya bagi kesehatan,”pungkasnya. []