BANDA ACEH – Sekitar 2.050 kantong darah donor di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banda Aceh dikirim ke Tangerang, Provinsi Banten.
Pengurus PMI Banda Aceh kaget mengetahui adanya pengiriman darah mencapai ribuan kantong ke Tangerang secara diam-diam. Pengiriman itu diketahui setelah dilakukan sidak ke Unit Donor Darah (UDD).
“Kecurigaan kami di pengurus, karena ada beredar isu ada pengiriman darah diam-diam ke Tangerang, kami tidak tahu itu. Kita lakukan sidak di PMI dengan pengurus-pengurus ternyata benar bahwasanya ada pengiriman darah ke Tangerang,” kata Sekretaris PMI Banda Aceh Syukran Aldiansyah kepada wartawan, Kamis (12/5/2022).
Ribuan kantong darah itu, diduga dikirim pada Januari, Februari dan April. Menurutnya, pengurus tidak mengetahui adanya pengiriman tersebut karena selama ini tidak diberi akses ke UDD.
“Selama ini akses kami ke UDD ditutup oleh Ketua. Data yang kami peroleh darah yang dikirim itu sekitar 2.050 kantong,” ujar Syukran.
Menurutnya, pengiriman darah seharusnya mendapat persetujuan para pengurus serta adanya rapat pleno sebelum diambil keputusan.
Selain itu, pengiriman darah keluar daerah juga ada syarat dan SOP yang harus penuhi. Syukran menyebut Biaya Pengganti Pengelolaan Darah (BPPD) pengiriman darah ke Tangerang juga tidak sesuai dengan ketentuan pemerintah.
“Berdasarkan Pergub dan Permenkes, BPPD per kantong Rp 360 ribu, tapi yang kami dapat saat sidak itu malah Rp 300 ribu,” tuturnya. Syukran mengaku telah melaporkan temuan ini ke PMI Aceh.
Sementara itu, Ketua PMI Kota Banda Aceh Dedi Sumardi ketika dikonfirmasi, nanti Kamis siang (12/5) pukul 15.00 WIB, ada konferensi persnya di PMI Banda Aceh. []