LHOKSEUMAWE – Sejak diberikan amanah untuk menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada 2014 lalu, BPJS Kesehatan terus melakukan berbagai upaya untuk mencapai cakupan kesehatan semesta atau Universal Health Coverage (UHC). Pemberian jaminan kesehatan yang komprehensif, berkualitas dan merata menjadi fokus pelayanan asuransi sosial yang dijalankan BPJS Kesehatan.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Lhokseumawe, Syafrudin Imam Negara mengatakan bahwa saat ini lebih dari 95% masyarakat di seluruh wilayah kerjanya sudah terdaftar dalam Program JKN.
“Tercatat hingga bulan Desember 2022 bahwa sebanyak lebih dari 1.6 juta masyarakat kita sudah terlindungi JKN (Jaminan Kesehatan Nasional – red), dan lebih dari jumlah setengahnya merupakan masyarakat yang di daftarkan oleh pemerintah atau PBI (Penerima Bantuan Iuran), baik melalui APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) maupun APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) Aceh atau yang biasa kita sebut JKA (Jaminan Kesehatan Aceh – red),†kata Imam, Senin (13/3/2023) di Lhokseumawe, Aceh.
Imam juga mengatakan bahwa hal tersebut merupakan wujud nyata pemenuhan kewajiban negara dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat Indonesia khususnya dalam hal jaminan kesehatan.
“Disamping pemerintah pusat, pemerintah daerah disini juga berperan sangat besar, karena Pemerintah Aceh terus berkomitmen untuk menjaminkan seluruh masyarakat Aceh ke dalam program jaminan sosial kesehatan yang diamanahkan ke BPJS Kesehatan sejak awal badan publik ini didirikan,†ujar Imam.
Lebih lanjut Imam juga menjelaskan bahwa disamping capaian peserta yang hampir melingkupi seluruh masyarakat Aceh tersebut, pihaknya juga memiliki kewajiban untuk menjamin kemudahan akses layanan kesehatan bagi peserta Program JKN yang merupakan masyarakat wilayah Kota Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bireuen tersebut.
“Konsep cakupan semesta dalam Program JKN tidak hanya berorientasi pada jumlah peserta terdaftar, namun kita juga terus berupaya untuk menjamin bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan fasilitas kesehatan kepada seluruh peserta JKN itu berkualitas,†kata Imam.
Ditemui secara terpisah, direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Abby Lhokseumawe, Fatahillah mengatakan bahwa pihaknya selaku fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan siap untuk memberikan pelayanan terbaik serta mendukung penuh pelaksanaan Program JKN.
“Sejak bekerja sama dengan BPJS diawal tahun 2019 lalu, kami terus melakukan berbagai inovasi untuk kemudahan layanan masyarakat, apalagi karena disini semua masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan jaminan kesehatan, asalkan memiliki identitas kependudukan Aceh dan mendaftarkan diri ke Program JKN, maka semuanya langsung bisa akses layanan,†ujar Fatahillah saat ditemui di ruang kerjanya.
Fatahillah menjelaskan, bahwa kunjungan pasien di rumah sakitnya didominasi oleh peserta Program JKN yang terdaftar sebagai peserta PBI.
“Pada data terakhir kami tercatat ada 3.000 pasien kunjungan rawat jalan dan 700 pasien rawat inap, dan saya rasa itu hampir 80% sampai 90% adalah pasien PBI, jadi memang hampir semua pasien yang datang adalah peserta yang memanfaatkan bantuan dari pemerintah, kunjungan non PBI ada tapi tidak sebanyak PBI,†jelas Fatahillah.
Fatahilla juga mengucapkan syukurnya atas penyelenggaraan Program JKN yang dinilai terus mengalami peningkatan sehingga dapat dirasakannya manfaatnya oleh seluruh masyarakat Aceh.
“Alhamdulillah, berkat adanya jaminan kesehatan yang dikelola BPJS Kesehatan ini seluruh rakyat Aceh tercover kesehatannya, dan bisa kita lihat hampir seluruh rumah sakit rata-rata ramai kunjungannya, itu bukti bahwa akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan itu sangat mudah, apalagi dengan hadirnya inovasi kemudahan layanan seperti Aplikasi Mobile JKN yang jelas sangat membantu,†pungkasnya. (*)