Durasi, Lhokseumawe – Belum habis terlupakan kasus penembakan bos mobil rental yang menewaskan Ilyas di Rest Area Kilometer 45 pada Kamis, 2 Januari 2025 lalu. Peristiwa itu melibatkan 3 anggota TNI AL, Sertu Kom Rafsin, Sertu Bah Akbar Adil, dan Kelasi Kepala Bah Bambang Apri Atmojo di Pengadilan Militer II-08, Jakarta.
Kini, pelaku beratribut yang sama seorang oknum berpangkat Kelasi Dua berinisial DI dari Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Lhokseumawe, kembali mencoreng intitusi TNI. Kali ini korbannya adalah seorang bos agen mobil bernama Hasfiani, yang tewas diduga ditembak oleh pelaku tersebut.

Jenazah korban yang merupakan tercatat juga berprofesi sebagai perawat dan memimpin sebagai Ketua Cabang Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Puskesmas Babah Buloh, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, ditemukan meninggal secara mengenaskan.
Jasad korban yang terbujur kaku didalam sebuah karung alias goni dikawasan Semak-semak dikawasan objek wisata alam Gunung Salak, Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara. Peristiwa itu menggegerkan dan menggemparkan masyarakat setempat.
Tim inafis Polres Lhokseumawe bersama Polisi Militer laut (Pomal) terjun kelokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Jenazah sang bos agen mobil itu diboyong untuk dilakukan visum et repertum ke Rumah Sakit Umum Daerah Cut Mutia (RSUDCM).
Selanjutnya, jenazah Hasfiani, dijemput keluarga untuk dipulangkan kerumah duka di Gampong Uteun Geulinggang, Kecamatan Dewantara. Setelah menjalani prosesi fardhu kifaiyah langsung dikebumikan dikawasan Meunasah Uteun Geulinggang, yang persis tepat berada dibelakang rumah duka korban.
Para kerabat dan keluarga terdekat langsung mengunjungi rumah duka dan mengatarkan jenazah korban ketempat pemakamannya terakhir. Suasana haru dan isak tangis melepas kepergian perawat yang dikenal ramah dan baik diantara sesamanya disana.
Beberapa keluarga korban yang melayat kesana mencurigai pembunuhan yang dialami Hasfiani sarat kejanggalan. Bahkan, mereka menduga peristiwa itu sudah direncanakan, karena terkesan terlibat beberapa komunikasi antara korban dan pelaku penembakan tersebut.
” Ini seperti kasus pencurian mobil, penculikan hingga pembunuhan tragis. Saya dengar sempat malam Kamisnya mau pertemuan antara korban dengan tersangka berhubung telat sampai, akhirnya gagal, ” ucap Sepupu korban, Tgk Muji kepada awak media usai prosesi pemakanan jenazah setempat, Senin (17/3).
Selanjutnya, pertemuan untuk membahas jual beli mobil jenis innova itu kembali dilakukan selepas ibadah shalat jumatan. Namun, pertemuan itu berbuah petaka, sebab korban yang tak curiga memperbolehkan anggota Lanal DI untuk mengetes mobil dimaksud hingga berujung maut.
” Itu pertemuan maut Hasfiani. Mereka, kenalan lewat media sosial facebook. Tapi, Saya juga gak tau persis bagaimana kejadian sebenarnya, ” ungkap Muji dengan nada pelan dan sedih.
Beberapa warga menduga, setelah tersangka melakukan uji coba dalam rentan sekitar 15 menit korban ditembak. Suara letusan senjata api terdengar oleh masyarakat sekitar.
” Wajah korban dibagian pelipis terkena tembakan, mungkin karena terlibat dialog saat itu ditembaklah korban sama pelaku. Kami mendegar suaranya, ” ucap beberapa warga disana.
Korban bersama istrinya dikaruniai 3 orang anak, yaitu 2 Laki-laki dan satu perempuan. Selamat jalan sang perawat jujur nan ramah Hasfiani ! Win/Mad