Durasi, Lhokseumawe – Ada-ada saja perangai arogan dan tengil yang diperlihatkan kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Lhokseumawe. Kali ini, abdi negara itu bukan bermasalah dengan pelayanan yang buruk, melainkan prilakunya yang indisipliner.
Setelah terbukti keluyuran disaat jam kerja disalah-satu warung kopi (warkop) diperkotaan, sehingga berakhir dengan terjaring dalam razia penertiban aparat penegak hukum. Disaat itulah caci-maki dan serapah dikumandangkan kepada anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP).
Nadanya yang meninggi dengan gestur tubuh yang garang melancarkan beragam alasan pembenaran untuk menghidar dari kesalahan disiplin. Parahnya lagi, Pegawai Negeri Sipil (PNS) itu baru dilantik menjadi pejabat sebagai Kepala Bidang (Kabid) di Satuan Kerja Perangkat Kota (SKPK) 3 hari lalu.
” Tiga hari baru dilantik sudah caci maki Satpol, bukan meminta maaf atas kesalahannya. Model begini gak mungkin dibiarkan, Kita download terus keluar dari jabatannya, ” ungkap Walikota Lhokseumawe, Sayuti Abubakar dalam pidato sambutannya acara lounching Portal Informasi Terpadu (Pintu) di Aula Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) setempat, Rabu (20/8).
Ia mengaku, sangat menyayangkan sikap aparatur yang tidak disiplin dan beretika tersebut. Selain melanggar aturan juga merusak tatanan pemerintahan yang baik.
” Kalau begini kejadiannya tentu Lhokseumawe, enggak Maju-maju. Apalagi, tingkat etos kerja memang begitu rendah, yang berdampak terhadap rusaknya kinerja pemerintahan, ” sesal Walikota.
Seraya menambahkan, sebenarnya untuk membangun kota ini dibutuhkan mentalitas dan perilaku pemerintahan yang baik. Termasuk, didalamnya meningkatkan integritas dan akuntabilitas.