Ngopi Berwarna Rumah Kedua Anak-anak Binaan di Lhokseumawe

  • Bagikan
Warga binaan antusias berbaur bersama dengan Kalapas Lhokseumawe, Wahyu Prasetyo. Foto : Ist

Durasi, Lhokseumawe – Suasana gembira, riang dan tawa lepas begitu menggema seisi ruangan blok hunian di pagi itu. Tak ada Pimpinan, atasan, hingga bawahan dalam pertemuan diantaranya yang saling terbuka tanpa mengenal latar belakangnya yang kelam.

” Wajah mereka tersenyum ceria, tanpa tembok tebal dan tiang jeruji besi yang berbaris rapi sebagai pembatas antara petugas dengan mereka disana. Semuanya terhibur, akrab berbaur melepaskan Unek-unek yang dialaminya maupun kisah tentang petualangannya bisa sampai dibarak hunian, ” ucap Kepala Lembaga Permasyarakatan Kelas II-A Kota Lhokseumawe, Wahyu Prasetyo kepada Durasi, Jum’at (9/5).

Para nara pidana dari berbagai golongan usia disana seakan begitu menantikan kedatangan petugas berpakaian rapi yang mengenakan baret merah dan pakaian batik dengan corak beragam. Sebaliknya, Anak-anak binaan berpenampilan seadanya didalam kurungan sel tahanan, mengenakan pakaian berwarna orange bertuliskan Warga Binaan (WB), kaos berwarna-warni dan singlet putih yang melekat ditubuhnya.

” Mereka itu ketika diajak bicara memang kencang sekali guyonannya yang khas humoris, sambil bersahut-sahutan antara yang satu dengan lainnya. Bersama dengan warga binaan memang penuh makna dan sungguh berkesan, ” ungkap  Wahyu dengan nada bersemangat.

Kedatangan petugas kesana juga bukan dalam rangka melakukan razia, baik kamar maupun blok hunian. Tetapi, hanya melaksanakan agenda rutin Ngobrol Pagi Bersama Warga Binaan yang disingkat Ngopi Berwarna.

” Hanya bermodalkan secangkir kopi hangat, Kami bersama napi begitu menikmatinya. Momen jumaat barokah menjadi ajang bersilahturrahmi paling tepat diantara sesama yang menjadi rumah kedua warga binaan, ” ujarnya.

Mendengar segala keluh kesah lewat pendekatan langsung merupakan bagian utama dalam mencegah gangguan dilingkungan sebuah rumah tahanan. Berbagai resiko dan ancaman yang bisa dapat terjadi kapanpun, Perlahan-lahan dapat diredam, dicegah dan ditanggulangi sejak dini.

” Kita menawarkan pendekatan secara kekeluargaan, agar situasi di lapas lebih aman dan nyaman. Siatuasi kondusif muthlak diperlukan untuk mengelola beragam latar belakang bandit dan pelaku tindak kejahatan yang kini berstatus tahanan, ” tutup Wahyu Prasetyo usai meninggalkan bilik sel tahanan Lapas Lhokseumawe.

Ngopi Berwarna merupakan salah satu metode pendekatan dalam merawat siatuasi kamtibmas dilingkungan lapas. Hanya bermodalkan secangkir kopi dengan aroma yang nikmat mampu mengubah paragdima suram disana !

  • Bagikan