DPD RI Azhari Cage Minta Panglima TNI, Oknum TNI AL Yang Bunuh Warga Aceh Dihukum Mati

  • Bagikan
Senator DPD RI asal Aceh, Azhari Cage mengutuk keras tindakan brutal yang dilakukan oleh seorang oknum TNI AL terhadap warga Aceh, Hasfiani saat mengunjungi rumah duka almarhum di Gampong Uteun Geulinggang, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, pada Kamis malam (21/3/2025). durasi.co/Rahmat


ACEH UTARA
– Senator DPD RI asal Aceh, Azhari Cage mengutuk keras tindakan brutal yang dilakukan oleh seorang oknum TNI AL terhadap warga Aceh, Hasfiani.

Azhari Cage mengungkapkan kecaman tersebut saat mengunjungi rumah duka almarhum di Gampong Uteun Geulinggang, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, pada Kamis malam (21/3/2025).

Dalam kunjungan tersebut, Azhari Cage didampingi oleh Wakil Bupati Aceh Utara, Tarmizi Panyang, unsur Muspika Dewantara, para Geuchik, para alim ulama, serta masyarakat setempat.

Azhari Cage menyampaikan, rasa belasungkawa mendalam kepada keluarga korban serta menegaskan bahwa tindakan keji tersebut harus mendapatkan perhatian serius dari aparat penegak hukum.

“Perbuatan ini sungguh biadab! Korban tidak hanya dirampas hartanya, tetapi juga dimasukkan dalam karung dan dibuang di Gunung Salak. Kejadian ini semakin menyayat hati rakyat Aceh, karena terjadi di bulan suci Ramadan,” ujar Azhari Cage dengan nada geram.

Azhari Cage juga menyoroti maraknya kasus serupa yang terjadi belakangan ini, termasuk pembunuhan bos rental mobil di Tangerang. Menurutnya, kejadian ini semakin menambah kekhawatiran masyarakat Aceh terkait keamanan mereka.

“Apakah nyawa masyarakat Aceh begitu murah di mata TNI? Seharusnya TNI melindungi rakyat, bukan justru menghabisi mereka secara keji. Tindakan ini membangkitkan kembali trauma masa lalu saat konflik Aceh masih berkecamuk,” tegasnya.

Azhari Cage juga menuntut agar kasus ini diusut secara transparan dan pelaku dihukum seadil-adilnya yaitu hukuman mati. Ia mengingatkan bahwa almarhum meninggalkan tiga anak yang masih kecil, sehingga keadilan harus benar-benar ditegakkan.

“Dengan semakin seringnya kasus perampasan kendaraan yang melibatkan oknum TNI AL, saya mendesak pak Presiden Prabowo dan Panglima TNI untuk mengungkapkan kasus ini dengan seterang-terangnya, dan juga segera mengevaluasi penggunaan senjata oleh personilnya. Kasus seperti ini tidak boleh terus berulang!” tandasnya.

  • Bagikan