ACEH UTARA – PT. Pema Global Energi (PGE) mulai melakukan pemboran sumur migas A-55A yang terletak di Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara.
Proses pemboran dimulai dengan kegiatan seremonial peusijuek atau kegiatan adat tepung tawar yang dilakukan oleh ulama kharismatik Aceh Tgk H. Muhammad Jafar (Adi di Lueng Angen) dan Tgk H. Abu Bakar Usman (Abon Buni) yang dilaksanakan di Desa Mampre dan Ampeh Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara, pada Kamis (9/2/2023).
Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki dalam kata sambutannya saat kegiatan peusijuek yang dibacakan oleh Kepala Dinas ESDM Aceh, Mahdinur, menyebutkan kegiatan peusijuek sebagai tanda dimulainya aktivitas pengeboran untuk mendoakan agar upaya yang di lakukan oleh PGE menuai hasil dan mendapat berkah dari Allah SWT.
“Saya ingatkan lagi bahwa PT Pema Global Energi adalah perusahaan yang dilahirkan oleh masyarakat Aceh dan berkarya untuk masyarakat Aceh. Sekitar 78 persen tenaga yang bekerja di perusahaan ini adalah putra-putri Aceh. Untuk itu, mari kita do’akan agar mereka mampu bekerja dengan baik. Jika ikhtiar ini berhasil, saya pastikan masyarakat yang ada Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara dan masyarakat Aceh secara umum akan mendapatkan manfaatnya†ujarnya.
Wakil Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Muhammad Najib, dalam sambutannya menyebutkan pemboran sumur A-55A oleh PGE merupakan pemboran sumur pertama sejak lapangan Arun dikelola oleh perusahaan nasional dan daerah.
“Tentunya kita sangat bangga dan berharap pemboran ini memberikan hasil yang sangat baik demi mendukung upaya peningkatan produksi migas†ungkap Najib.
Najib menambahkan, terdapat dua hal yang terutama dalam pengelolaan hulu migas yaitu penemuan cadangan baru dan peningkatan produksi dari cadangan terbukti. Selain dengan pemboran sumur A-55A, PGE juga sedang melakukan serangkaian kegiatan lain seperti sedang dalam proses untuk peningkatan sales gas dari Wilayah Kerja “B†diantaranya dengan mengurangi jumlah penggunaan gas untuk bahan bakar dan peningkatan efisiensi fasilitas produksi dan juga sedang melakukan seismik di lapangan cunda dan rayeu untuk mencari cadangan migas baru.
“Kami mengharapkan kerjasama dan dukungan semua pihak terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan oleh PT Pema Global Energi†pungkas Najib.
Sementara itu, Direktur Utama PGE, Teuku Muda Ariaman, mengatakan sejak pengambil alihan Wilayah Kerja B oleh PGE pada Mei 2021 dari perusahaan sebelumnya banyak keberhasilan yang sudah dicapai oleh PGE, diantaranya meskipun tingkat produksi migas (recovery factor) di WK B sudah mencapai 97 persen tapi PGE berhasil mempertahankan jumlah produksinya bahkan mampu meningkatkan volume penjualan, dari aspek anggaran dan keuntungan PGE juga berhasil melakukan efesiensi sehingga telah mampu membukukan keuntungan dan telah dibagikan kepada para pemegang saham secara proporsional.
Teuku Muda menambahkan, dari aspek keselamatan kerja PGE juga telah mencapai 2,4 juta jam kerja aman tanpa kecelakaan kerja sejak awal pengambilalihan hingga saat ini. Terkait dengan penawaran kepemilikan saham Participating Interest (PI) kepada BUMD Aceh Utara saat ini sudah memasuki tahapan ke 9 dari 10 tahapan yang diatur oleh Kemeterian ESDM, diharapakan akan cepat terealisasi agar Pemerintah Kabupaten Aceh Utara juga memiliki saham dalam pengelolaan Wilayah Kerja B.
“Kami juga memohon dengan tulus do’a dan dukungan semua pihak agar kegiatan pemboran berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil seperti yang kita harapkan bersama agar manfaatnya dapat membantu ketahanan energi nasional dan tentunya bagi kesejahteraan masyarakat Aceh Utara dan masyarakat Aceh umunya†tutup Teuku Muda.
Santuni Seratusan Anak Yatim dan Lakukan Kenduri Rakyat.
Dalam kesempatan peusijuek tajak sumur A-55A tersebut, PGE bersama perusahaan pelaksana pemboran PT. BMA juga turut menyerahkan santunan kepada 110 anak yatim yang berasal dari desa di lokasi pemboran dan desa sekitar lokasi juga dari pesantren di sekitar lokasi pemboran, santunan yang diserahkan berupa peralatan sekolah dan sejumlah uang tunai.
Selain itu, di hari yang sama juga turut dilaksanakan kenduri rakyat di dua desa lokasi pemboran yaitu Desa Mampree dan Desa Ampeh, juga di Dayah Nurussalam yang berada di sekitar lokasi pemboran dengan mengundang masyarakat dari 12 desa sekitar. (*)