Durasi, Lhokseumawe – Harga jeruk nipis yang diperjualbelikan disejumlah pasar tradisonal di Kota Lhokseumawe, Aceh, meroket dua kali lipat. Dari Rp7 ribu per Kilogram menjadi tembus Rp15 ribu per Kilogram, seperti di Pasar Impres Lhokseumawe, Pasar Sayur, Batupat, dan Cunda setempat.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Lhokseumawe, Winda Azminda Roza mengatakan, tingginga permintaan terhadap kebutuhan masyarakat menjadi penyebab utama harga jeruk nipis melambung dipasaran. Kata Dia, kondisi ini diperparah dengan minimnya pasokan terhadap komoditi tersebut.
” Jeruk nipis itu saja dari Rp7 ribu per kilo sudah menjadi Rp15 ribu per kilo, karenakan jeruk nipis itu dibutuhkan untuk Kita buka puasa, salah satunya bahan campuran minuman buah kelapa muda. Dari situ saja Kita bisa lihat berpengaruh terhadap dengan suplai, ” jelas Winda Azminda Roza ketika diwawancarai Durasi, Jum’at (21/2).
Ia melanjutkan, diperkirakan harga jeruk nipis akan terus merangkak naik ke level tertinggi dalam beberapa pekan kedepan. Komoditi ini naik lantaran tingginya permintaan masyarakat dan pedagang untuk kebutuhan penganan dan jajanan makanan selama Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Sembako Naik
Sementara berdasarkan hasil pantoan Disperindagkop dan UKM Lhokseumawe, dilapangan untuk harga sembilan bahan pokok (sembako) disejumlah pasar juga mengalami kenaikan Rata-rata Rp2 ribu per Kilogram. Masing-masing untuk harga beras premium Rp13 ribu menjadi Rp15 ribu per kilo.
Disusul cabe merah dari Rp32 ribu menjadi Rp34 ribu per kilo. Kemudian, gula pasir Rp8 ribu per kilo menjadi Rp10 ribu per kilo.
Berikutnya, harga telur ayam Rp25 ribu menjadi Rp26 ribu per kilo. Minyak goreng curah dari Rp16 ribu menjadi Rp18 ribu per kilo, dan harga daging ayam Rp23 ribu menjadi Rp25 ribu per kilo.
