Durasi, Lhokseumawe – Badan Urusan Logistik Divisi Regional (Bulog Drive) Kota Lhokseumawe, menargetkan akan melakukan pembelian hasil gabah kering panen pada musim rendengan mencapai 13 ribu ton. Pengadaan beras dikalangan mitra bulog ini sudah dilaksanakan sejak awal Februari lalu.
” Kami langsung menurunkan tim ke Lokasi-lokasi panen untuk melakukan pembelian kepada petani dan bekerjasama dengan penggilingan padi terdekat, agar dilakukan pengolahan menjadi beras untuk disimpan di gudang bulog. Beras itu nanti akan Kami gunakan dalam bentuk kegiatan sesuai penugasan Pemerintah, seperti bantuan pangan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ataupun bencana alam, kegiatan pasar murah, dan lainnya, ” kata Kepala Bulog Drive Lhokseumawe, Iqbal kepada Durasi, Kamis (20/2).
Ia menyebutkan, Rata-rata ada penambahan gabah hasil panen sekitar 80 ton per hari. Bahkan, pihaknya sudah mampu menyerap gabah itu mencapai 550 ton sejak panen rendengan dimulai di Gampong-gampong.
” Kita optimis dikarenakan wilayah kerjanya berada didaerah sentra produksi terbesar di Aceh, yaitu Kabupaten Aceh Utara dan Bireun. Tim bersama mitra turun ke pelosok seluruhnya, ” komitnya.
Bertahan 3 Bulan
Iqbal juga memaparkan, stok beras sekarang di Gudang Bulog mencapai 7.400 ton, terdiri dari beras eks impor 2024 berjumlah 6.850 ton dan hasil pengadaan mitra bulog sebesar 550 ton. Harga beli gabah kering panen dari kalangan petani sesuai Badan Ketahanan Pangan Nasional senilai Rp6.500 per Kilogram.
” Stok itu bertahan selama 3 bulan, yaitu Februari, Maret dan April. Dan, Kita terus menambah stok beras untuk periode masa panen rendengan hingga akhir April mendatang, ” paparnya.
Dijelaskan, Rata-rata konsumsi masyarakat 3 wilayah ini 1.700-1.800 ton per bulan. Terdiri dari bantuan pangan dan SPHP.
Merangkak Naik
Iqbal melanjutkan, berdasarkan hasil pantau dilapangan harga beras yang dipasarkan disejumlah pasar tradisional mulai merangkak naik menjelang Ramadhan seharga Rp2 ribu untuk beras premium merek rajawali seberat 15 Kilogram. Dengan harga eceran diangka Rp13 ribu jenis medium dan Rp14 ribu premium.
” Kita belum dapat memprediksi karena ini lagi musim panen. Bulog juga akan turun bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) ke beberapa pasar tradisional dalam waktu dekat ini, ” sambungnya.