Bulog Lhokseumawe Perpanjang Beli Gabah Petani Hingga Akhir Mei Mendatang

  • Bagikan
Kapala Bulog Lhokseumawe, Iqbal bersama Muspika, sedang melakukan turun kelokasi melakukan penyerapan gabah kering di Gampong Karieng, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireun, beberapa waktu lalu. Foto : Ist

Durasi, Lhokseumawe – Badan Urusan Logistik Divisi Regional (Bulog Divre) Kota Lhokseumawe, memperpanjang penyerapan gabah kering petani hingga 31 Mei mendatang. Pembelian gabah itu sesuai dengan intruksi langsung dari Pemerintah.

” Kita sudah mendapat penugasan menyerap gabah untuk satu bulan ini sesuai ketentuan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) senilai Rp6.500 per Kilogram. Kita akan memanfaatkan sisa akhir musim panen rendengan kali ini untuk dapat menyerap gabah mencapai 9 ribu ton, ” ujar Kepala Bulog Lhokseumawe, Iqbal ketika diwawancarai Durasi, Selasa (6/5).

Ia mengaku, dengan adanya penambahan satu bulan penyerapan itu akan mengalami tantangan ditengah gencarnya sejumlah pihak swasta melakukan pembelian dilapangan. Terlebih, sekarang harganya sedang mengalami trend peningkatan dari HPP.

” Sekarang harga gabah sedang Bagus-bagusnya Rp6.700 sampai Rp7.000 per kilo. Kita juga memaklumi berhubung diakhir musim panen, jadi sedikit ada tentangan, ” sebutnya.

Iqbal menjelaskan, untuk saat ini ada 6 titik kecamatan yang sedang panen, yaitu 3 kecamatan di Kabupaten Aceh Utara dan sisa 3 lainnya di Bireun. Untuk Aceh Utara tersebar di Kecamatan Kuta Makmur, Sawang, dan Nisam, sedangkan untuk Bireun menyebar di Kecamatan Kota Juang, Samalanga dan Glumpang Dua.

” Semua titik sudah Kita pantau, Mudah-mudahan bisa tercapai untuk Mei. Kita sudah lakukan komunikasi dengan mitra dikalangan petani, ” tuturnya.

Dimulai Februari

Penyerapan gabah kering dilakukan sejak bulan Februari-April 2025 terkumpul sebanyak 63 ribu ton. Beras itu dijadikan stok cadangan beras Pemerintah.

 ” Stok sekarang di gudang bulog bertempat di Gampong Blang Manee dari impor tahun 2024 ada 6.000 ton, sedangkan realiassi menjadi beras dari hasil giling gabah petani 35 ribu ton. Artinya, total stok beras digudang bulog berjumlah 41 ribu ton, ” papar Iqbal.

Seraya menambahkan, dengan adanya stok itu diprediksi akan bertahan sampai awal tahun 2026. Untuk kedepan dipastikan ditahun 2025 dan 2026 tidak ada lagi impor beras.

  • Bagikan