Durasi, Lhokseumawe – Sebanyak 540 ton dari total 1.498 ton beras bagi korban banjir ditiga kabupaten/kota di Aceh, masih menumpuk di Gudang Bulog Kota Lhokseumawe, Selasa (16/12). Pihak Bulog meminta tiga daerah itu untuk segera mengambil quota beras sesuai usulan permintaan yang dilayangkan pimpinan kepala daerah, yaitu Pemko Lhokseumawe, Pemkab Aceh Utara dan Bireun.
” Rata-rata sudah tersalurkan beras untuk 3 wilayah itu mencapai 60 persen. Untuk hari ini sudah diambil digudang 1.500 ton untuk disalurkan ke masyarakat banjir, ” kata Kepala Bulog Lhokseumawe, Iqbal saat ditemui durasi diruang kerjanya.
Pemerintah daerah diminta, untuk segera mengambil beras agar nantinya dapat didistribusikan kepada seluruh masyarakat terdampak banjir. Terlebih, Gubernur Aceh sudah menyiapkan quota tambahan, guna menanggulani kebutuhan pangan didaerah bencana mencapai 10 ribu ton.
” Bantuan Gubernur itu bisa diambil digudang Bulog dengan usulan surat kepala daerah, supaya tidak masalah lagi kekurangan pangan disana. Dan, beras itu bisa disalurkan untuk seluruh masyarakat yang memang ikut terdampak dan kehilangan sumber mata pencahariannya, mulai sektor tambak yang terlepas, rumah hancur, pertanian terendam gagal panen, ternak hanyut, dan lainnya, ” jelasnya.

Harga Beras Turun
Kepala Bulog memastikan, dengan adanya penyaluran beras didaerah bencana harga dipesaran terus berangsur-angsur turun. Apalagi, pihaknya sudah mengeluarkan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPPHP) untuk menekan harga yang melambung saat awal banjir lalu.
” Ada sekitar 400 ton beras SPHP itu dijual bagi masyarakat saat bencana, kalau ambil digudang beras seberat 5 Kilogram harganya Rp60 ribu dan dipasar Rp65 ribu per Kg. Hasil pantoan dilapangan harga beras medium juga turun sekarang berkisar Rp13.500-Rp14 ribu perkilo, ” ujarnya.
Iqbal melanjutkan, stok beras digudang Bulog hingga saat ini mencapai 28 ribu ton atau aman diperkirakan hingga akhir tahun depan. Pihaknya memastikan, harga beras akan terus turun kelevel normal seiring makin kondusifnya situasi pasca bencana alam banjir.












