Pada era yang penuh dengan dinamika seperti saat ini, tuntutan publik kepada organisasi atau perusahaan semakin besar. Publik semakin kritis dan pemenuhan terhadap informasi semakin detail. Perubahan ini ditunjang oleh perkembangan teknologi komunikasi yang semakin mutakhir, terlebih lagi setelah muncul internet sebagi media online.
Melihat kondisi dan situasi publik atau masyarakat diatas, kehadiran profesi dan pendidikan public relation semakin dibutuhkan. Sesuai dengan peran public relations menurut Cultip, Center dan Broom (2009) PR berfungsi sebagai manajemen yang membangun, mempertahankan dan meningkatkan hubungan yang baik, harmonis dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang dapat mempengaruhi gagal atau suksesnya suatu organisasi tersebut dimata publik. Artur W.Page dalam Wulandari & Trimanah (2018) mengemukakan bahwa dalam menjalankan profesinya, seorang PR wajib memiliki delapan prinsip kerja PR yaitu :
1. Tell the Truth
Berkata jujur, tidak berbohong atau dalam bahasa lain disebut dengan kredibilitas.
2. Prove it with Action
Melakukan pembuktian atas apa yang sudah dikatakan melalui tindakan nyata (kredibel).
3. Listen to The Customer
Mendengarkan apa yang diinginkan oleh pelanggan/publik (pendengar yang baik).
4. Manage for Tomorrow
Merencanakan untuk esok hari (Strategic Planning).
5. Conduct Public Relations as If the Whole Company Depends On it
Melakukan pekerjaan sebagai PR dengan sungguh-sungguh dengan memperhatikan aturan-aturan yang berlaku.
6. Remain Calm
Tetap tenang, tidak terburu-buru.
7. Patient dan good communication
Memiki kemampuan komunikasi yang teratur, terstruktur dan terukur.
Untuk menjalankan profesi PR secara profesional, seorang PR wajib memiliki prinsip- prinsip PR tersebut dalam melakukan setiap aktivitasnya. Ada dua prinsip yang paling penting yang wajib dimiliki oleh seorang PR yaitu Tell the Truth (Kredibilitas) dan Prove it With Action (Kompetensi). Jika seorang PR tidak memiliki kredibilitas dan kompetensi yang mumpuni dalam menjalankan fungsinya, maka akan banyak sekali terjadi pelanggaran-pelanggaran yang terjadi dalam setiap aktivitasnya.
Dalam menunjang peran sentralnya sebagai penghubung di antara perusahaan dengan publik, baik dalam perspektif internal untuk membangun suasana kerja kondusif dengan tingginya kepedulian, kesadaran dan rasa memiliki di antara karyawan, maupun dalam perspektif eksternal untuk membangun hubungan perusahaan dengan publik dan citra perusahaan yang baik, diperlukan penerapan prinsip-prinsip PR yang benar-benar serius.
Public Relation wajib untuk selalu menerapkan prinsip-prinsip PR dalam setiap aktivitasnya. Reputasi menjadi taruhan yang sangat besar jika seorang PR meremehkan penerapan dari prinsip-prinsip PR tersebut. Di dalam persaingan bisnis yang sangat ketat ini, kredibilitas dan kompetensi merupakan sebuah harga mati, yang tidak dapat ditawar lagi. Mudah bagi perusahaan untuk mendapatkan uang, namun sulit bagi perusahaan untuk mendapatkan reputasi yang baik dihadapan publiknya. Oleh karena itu, meningkatkan kompetensi dan menjga kredibilitas seorang PR adalah hal yang mutlak untuk dilakukan. (*)