Danlanud SIM: TNI AU Menemukan 5 Titik Pendaratan Rohingnya di Aceh

  • Bagikan
Komandan Lanud Sultan Iskandar Muda (Danlanud SIM), Kolonel Pnb Yoyon Kuscahyono.

BANDA ACEH – TNI Angkatan Udara menggelar Operasi Mata Elang 23 untuk memantau keberadaan kapal Rohingya. Selama operasi berlangsung, maraknya kapal yang ditumpangi Rohingya berada di perairan Aceh.

Komandan Lanud Sultan Iskandar Muda (Danlanud SIM), Kolonel Pnb Yoyon Kuscahyono mengatakan, patroli udara menggunakan pesawat CN 295 TNI AU, dari Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta itu dipiloti Kapten Pnb Rafo.

Operasi tersebut merupakan bentuk dukungan operasi TNI Angkatan Laut dalam memantau pelanggaran kedaulatan negara di perairan seperti maraknya imigran Rohingya yang masuk ke Aceh.

Operasi ini juga melibatkan pesawat TNI AL Casa NC-212 dan helikopter dengan misi dukungan Operasi Tombak Segara-23. Operasi terpada ini untuk mengamankan perairan wilayah timur Aceh.

“Yang sudah kita deteksi ada lima titik pertama di perairan di wilayah Lhokseumawe kemudian ada di Aceh Timur, Pidie, Aceh Besar dan Sabang,” kata Kolonel Pnb Yoyon kepada awak media di Banda Aceh, Rabu (20/12/2023).

Selama operasi berlangsung, TNI AU mendeteksi lima kapal yang diduga mengangkut Rohingya di Perairan Aceh.

Keberadaan kapal Rohingya sudah disampaikan ke Komando atas untuk ditindaklanjuti. Selain itu, TNI AU juga berkoordinasi dengan TNI AL, Kepolisian dan Pemerintah Daerah.

Menurut Yoyon, kapal tersebut rata-rata masih berada di perairan, belum menepi. Para pengungsi itu disebut terdeteksi di pantai timur Aceh.

Selama operasi berlangsung, Kapten Pnb Rafo menjelaskan, pesawat terbang di wilayah perairan Selat Malaka di atas ketinggian 500 hingga 2.000 feet. Keberadaan kapal Rohingya disebut terlihat dengan jelas.

“Hasil yang didapat cukup terlihat jelas beberapa kapal dan koordinat yang kita laksanakan patroli,” jelas Rafo. []

  • Bagikan