BANDA ACEH – Suara gendang Rapa’i Pasee bergema pada malam pembukaan Pekan Kabudayaan Aceh (PKA) ke-8 di Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh, Sabtu (4/11/2023).
Alat musik yang dimainkan Grup Rapa’i Pasee asal Kabupaten Aceh Utara itu juga memukau para tamu undangan dan pengunjung yang hadir.
Rapa’i merupakan alat musik yang dimiliki masyarakat Aceh khususnya wilayah pesisir, dan Pasee adalah sebutan bagi daerah Pasai.
Alat musik ini terbuat dari lingkaran kayu yang dilapisi kulit sapu atau kerbau. Untuk mkemainkannya dengan cara ditabuh atau dipukul.
Dikutip dari WBTB Indonesia, istilah Pasee adalah sebutan terhadap daerah Pasai, salah satu desa di Kecamatan Bayu, Kabupaten Aceh Utara, yaitu tempat di mana gendang ini pertama sekali diperkenalkan.
Awalnya Rapa’i Pasee alat musik ini dikenal dengan gendang dufun. Nama Rapa’i diambil dari nama belakang seorang ahli tasauf yaitu Ahmad Rifa’i. Awalnya alat musik ini dimainkan untuk mengumpulkan massa.
Ketika dimainkan, rapa’i menghasilkan pola-pola ritmis dengan memasukan lirik nyanyian berisi ayat-ayat suci yang terkandung dalam Alquran. (*)