“Tentu kami sangat berharap agar Pemerintah Aceh harus memperhatikan setiap lulusan sekolah pelayaran dan kepelautan,” kata Capt Fadlih.
LHOKSEUMAWE – Pelaut Tanoh Rencong gabungan para pelaut asal Aceh bekerja di sejumlah kapal laut di seluruh dunia yang sedang pulang kampung atau ada di darat, berkumpul mengadakan silaturahmi dan berbuka puasa.
“Pelaut Aceh ini bukanlah nelayan, tetapi para pemuda Aceh lulusan sekolah pelayaran yang bekerja di sejumlah kapal pengangkutan barang, seperti kapal tangker, kapal pesiar, dan berbagai jenis kapal laut yang tersebar di seluruh dunia, seperti Asia, Eropa, Australia, Afrika dan Amerika,” kata Ketua Pelaut Tanoh Rencong (PTR), Capt. Fadlhi, SE, SH, M.Mar, usai mengelar kegiatan buka puasa bersama di Kota Lhokseumawe, Sabtu (1/4/2023).
Lulusan pelayaran memang banyak dibutuhkan karena meliputi kegiatan di pelabuhan, hingga pelayaran laut dan mereka cenderung mencari perusahaan sendiri.
Capt Fadlhi menyebutkan di Aceh sangat banyak Sumber Daya Manusia (SDM) disektor kelautan yang handal dan memiliki skill. Namun, sangat disayangkan lulusan tersebut harus mencari pekerjaan ke luar daerah.
“Tentu kami sangat berharap agar Pemerintah Aceh harus memperhatikan setiap lulusan sekolah pelayaran dan kepelautan,” kata Capt Fadlih.
Misalkan, saat ini ada kapal Aceh Hebat, dan ada beberapa kapal perusahaan Migas sedang melakukan pengeboran minyak di laut lepas di Aceh. Namun, tenaga kerja kebanyakan dari luar daerah dibidang pelayaran dan kepelautan.
Hadirnya Organisasi Pelaut Tanoh Rencong ini menjadi wadah bagi insan Kemaritiman Aceh dalam mendapatkan informasi baik itu info tingkat Nasional maupun International. Kami PTR berharap bisa menjembatani Pelaut-Pelaut Aceh untuk mendapatkan peluang Pekerjaan khusus di Wilayah Aceh, kata Capt Fadlhi.
Dengan adanya persatuan Pelaut Tanah Rencong menjadi satu wadah demi terulang kembali Laskar Malahayati sebagai tongak utama Pelaut Aceh yang handal.
Selain itu, kegiatan buka puasa bersama ini juga dihadiri oleh para lulusan pelayaran dan kepelautan yang sudah memiliki sertifikat kompetensi.
“Adapun kegiatan ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi sesama. Bahkan kami juga akan membangun kantor pusat di Banda Aceh,” pungkasnya. (*)