LHOKSEUMAWE – Sekelompok masyarakat sekitar lingkungan perusahaan PT PLN Nusantara Power PLTMG Arun melakukan aksi unjuk rasa dipicu ketidaknyamanan, kebisingan dan getaran yang disebabkan pengoperasian PLTMG di depan pintu gerbang PL NP, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, Kamis (24/11/22).
Massa yang diduga sebanyak ratusan orang tersebut berorasi dan ingin bertemu dengan manajemen PT PLN Nusantara Power PLTMG Arun untuk menyampaikan aspirasi. Namun dari pihak pengamanan (security) yang didampingi oleh Pam Obvit dari Polres Lhokseumawe tidak mengizinkan massa untuk bertemu manajemen, sehingga membuat massa tidak dapat dikendalikan.
“Mendengar hal tersebut, manajemen PT PLN Nusantara Power PLTMG Arun menghubungi pihak Polres Lhokseumawe, meminta bantuan personil Dalmas untuk membantu mengamankan unit pembangkit dari para mengunjuk rasa.
Merasa tidak dipenuhi permintaannya, massa yang datang pun semakin bertambah untuk berunjuk rasa dan memiliki niat untuk menyegel kantor PT PLN Nusantara Power PLTMG Arun. Disaat bersamaan ada penyusup yang lolos dengan meletakkan barang yang mencurigkan, di duga adalah sebuah bom,” ujar Humas PLN NP Rizki.
Kapolres melakukan koordinasi ke Polda Aceh bahwasanya terdapat barang mencurigakan yang diduga bom di PT PLN Nusantara Power UBJOM PLTMG Arun dan meminta bantuan tim jibom detasemen gegana Satbrimob Polda Aceh untuk menangani temuan barang yang mencurigakan tersebut.
Komandan Satbrimob Polda Aceh memerintahkan personil Batalyon B Pelopor sebagai team evakuasi dan team Parameter menuju TKP untuk melaksanakan evakuasi karyawan ketempat yang lebih aman serta melaksanakan parameter diseputaran area pembangkit.
Selanjutnya Team Jibom Detasemen Gegana Satbrimob Polda Aceh dengan perlengkapannya melaksanakan sterilisasi dengan hasil ditemukan sebuah barang yang mencurigakan berisi Bom di area parkir kendaraan karyawan.
Team jibom Detasemen Gegana Satbrimob Polda Aceh memakai pakaian body armor untuk memastikan jenis bom high explosive atau low explosive setelah mendapatkan hasil, selanjutnya barang yang dicurigai bom tersebut dibawa ke area yang aman untuk dilakukan distrakter/pemusnahan dengan cara dihancurkan
Selanjutnya, team jibom Detasemen Gegana Satbrimob Polda Aceh melaksanakan konsolidasi dan berkoordinasi dengan pihak di PT PLN Nusantara Power PLTMG Arun bahwasanya kondisi sudah diamankan dan terkendali serta tidak terdapat korban dan kerusakan asset.
General Manager Sutriyono mengatakan, kejadian diatas merupakan sebuah simulasi untuk memitigasi resiko kejadian unjuk rasa dari masyarakat yang disertai adanya penyeludupan bom.
Dalam hal ini pihak PT PLN Nusantara Power PLTMG Arun bekerjasama dengan Kepolisian dalam hal ini Polres Lhokseumawe dan Sat Brimob Polda Aceh serta melibatkan Forkopimcam.
“Kegiatan ini rutin dilaksanakan oleh perusahaan demi mengukur kesiapsiagaan kita dalam menangani kejadian darurat seperti huru hara dan teror bom yang dilakukan di objek vital nasional seperti di pembangkit listrik ini. Sebelumya kita sudah melaksanakan simulasi tanggap darurat kebakaran,” kata Sutriyono. (*)