LHOKSEUMAWE – Dalam menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), BPJS Kesehatan memberikan jaminan pembiayaan terhadap berbagai layanan kesehatan, termasuk layanan cuci darah atau hemodialisis bagi pasien gagal ginjal. Adapun sampai saat ini pembiayaan layanan cuci darah mencapai angka Rp. 11,6 Milyar.
Pps. Kepala BPJS Kesehatan Cabang Lhokseumawe Baharuddin mengatakan, bahwa jumlah klaim tersebut merupakan tagihan yang telah diverifikasi dan dibayar kepada beberapa rumah sakit di wilayah kerja BPJS Kesehatan Cabang Lhokseumawe yang menyediakan layanan hemodialisis sampai dengan bulan pelayanan Agustus di tahun 2022.
Layanan hemodialisis merupakan salah satu jenis layanan rawat jalan yang dilakukan oleh fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (FKRTL) atau rumah sakit dengan angka pembiayaan terbesar di wilayah kerja BPJS Kesehatan Cabang Lhokseumawe.
Pasien yang mengakses layanan hemodialisis mendapat lebih dari satu kali layanan cuci darah dalam satu minggu.
“Minimal dalam seminggu itu tiap pasien dua kali (cuci darah), tapi bisa juga tiga kali tergantung dengan prosedur dan pemeriksaan oleh dokter,†Pps. Kepala BPJS Kesehatan Cabang Lhokseumawe Baharuddin melalui siaran pers, Kamis (27/10).
Adapun beberapa rumah sakit mitra BPJS Kesehatan Cabang Lhokseumawe yang menyediakan layanan hemodialisis diantaranya RSU Arun Lhokseumawe, RSUD Cut Meutia Aceh Utara, RSUD Dr. Fauziah Bireuen, dan juga di RSUD Datu Beru di Takengon.
Kepala Ruangan Hemodialisis RSU Arun Lhokseumawe, Fakhrur Ridha dikonfirmasi melalui saluran telepon mengatakan bahwa saat ini pihaknya memberikan layanan cuci darah kepada 20 orang pasien per harinya.
“Kalau total pasien yang terdaftar melakukan hemodialisis ada 51 orang, dengan waktu pelayanannya dibagi ke beberapa jadwal dengan hari yang berbeda, karena untuk satu kali proses cuci darah memakan waktu sekitar dua sampai empat jam,†ujar Fakhrur.
Fakhrur mengatakan, bahwa pihaknya selalu berupaya optimal untuk memberikan layanan cuci darah yang berkualitas kepada seluruh pasien peserta Program JKN-KIS.
“Bisa dikatakan hampir seluruhnya pasien cuci darah disini menggunakan BPJS untuk itu kami pun akan terus berupaya menjaga mutu pelayanan yang sudah ada di RSU Arun Lhokseumawe sejak tahun 2013 ini,†pungkas Fakhrur. (*)