Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah menyampaikan perpustakaan berperan penting dalam meningkatkan literasi serta mencegah masyarakat menerima hoaks.
“Membaca itu penting untuk menggali informasi, tapi sumbernya sering kali salah apalagi kalau infonya dari sosial media atau media online. Kelemahan dari teknologi digital ini memang banyak informasi yang belum terverifikasi. Sementara kalau membaca dari buku khususnya buku-buku yang ada di perpustakaan lebih terjamin karena perpustakaan pasti sudah menyeleksinya,†ujar Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah saat menjadi Narasumber dalam Talkshow Library Festival 2022 di Perpustakaan Kampus IV UINSU Tuntungan, Kamis (27/10/2022).
Lanjut Ijeck, kondisi ideal masyarakat khususnya kaum muda harus memiliki kemampuan literasi yang tinggi disebabkan tantangan zaman yang kian berat. Sayangnya literasi di Indonesia masih sangat rendah bahkan hasil survei Programme for International Students Assessment (PISA) menemptkan Indonesia pada posisi 62 dari 70 negara.
“Memang ini masih jadi PR besar kita. Penyebab rendahnya literasi masyarakat adalah rendahnya minat baca dan terbatasnya akses masyarakat terhadap buku. Tapi untuk membaca pun tidak bisa didorong-dorong, semua memang harus ditumbuhkan dari diri sendiri sehingga sejak dini memang anak harus dibiasakan untuk membaca buku,†katanya.
Lanjut Ijeck Pemerintah Provinsi Sumut memberikan dukungan besar terhadap literasi dengan membangun 33 pojok baca digital di 33 kabupaten/kota dan pendayagunaan gerobak baca. “Selain itu juga ada Bank Sumut yang telah memberikan 16 unit sepeda motor literasi yang dijuluki Kereta Pustaka. Kereta ini saya salutnya dibawa oleh beberapa relawan dan tanpa ada digaji, mereka memang tergerak sendiri untuk membangkitkan literasi di kampungnya,†ujarnya.
Sementara itu, Kepala Perpustakaan UINSU Prof Nurhayati mengatakan literasi di Indonesia masih menjadi sesuatu yang meresahkan dan menyedihkan. Padahal, menurutnya saat bicara literasi berarti bicara soal membaca dan menulis. Dari baca-tulis itu seseorang dituntut untuk mencari, menelusuri, mengolah dan memahami informasi untuk menganalisis, menanggapi, dan menghasilkan sesuatu karya yang bermanfaat.
“Tema kegiatan hari ini kami ambil untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, sesuai Sustainable Development Goals (SDGs) komitmen global dan nasional dalam upaya untuk menyejahterakan masyarakat mencakup 17 program satu diantaranya pendidikan bermutu dan bagaimana kita memperoleh pendidikan bermutu tentunya melalui jalur formal dan diantaranya melalui lembaga perpustakaan,†tutupnya sembari mengucapkan terima kasih atas kehadiran Wagub.