LUMAJANG – Presiden Joko Widodo mengunjungi warga terdampak erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Jokowi mendatangi warga di tenda pengungsian.
Jokowi terlihat melambaikan tangan dari dalam mobil. Tampak seorang kakek misterius melempar selembar kertas. Momen tertangkap kamera itu lantas viral.
Simak ulasan dan videonya berikut ini seperti dihimpun dari berbagai sumber, Rabu (8/12).
Melansir dari akun Instagram @indoviral8 dan @magelang_raya, yang mengunggah ulang video kala rombongan Presiden Jokowi melewati jalan raya. Terlihat motor patroli dan sejumlah anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) berkeliling di sekitar mobil Presiden.
Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu, tampak seorang pria tua mencoba mendekati kendaraan yang ditumpangi Jokowi.
“Apa ya kira-kira isinya? Video saat kunjungan Presiden ke korban terdampak erupsi Gunung Semeru hari ini,” tulis dalam caption.
Kakek tersebut tampak menggenggam kertas putih di tangan kirinya, yang diletakkan di belakang tubuh.
Pria berseragam hitam lantas memintanya untuk mundur. Tapi kakek itu seketika melemparkan kertas ke arah jendela mobil yang terbuka saat Jokowi menyapa warga.
“Bapak tua melemparkan selembar kertas ke bapak Jokowi. Apa ya kira-kira isinya?,” tulis dalam keterangan badan video.
Sontak aksi sang kakek ramai diperbincangkan. Ditambah lagi, warganet menyoroti para anggota Paspampres.
Hingga saat ini, belum ada laporan resmi terkait isi kertas yang dilemparkan oleh kakek misterius tersebut.
Kunker Presiden Jokowi ke Gunung Semeru
Jumlah warga yang mengungsi akibat awan panas guguran gunung semeru bertambah. berdasarkan laporan pos komando (posko) tanggap darurat bencana dampak awan panas dan guguran gunung semeru, sekira 3.697 jiwa dilaporkan selamat dan berada di pos pengungsian, selasa (7/12) pukul 12.00 wib.
presiden jokowi meninjau lereng gunung yang terdampak. ia melihat kondisi kampung yang telah tertimbun abu vulkanik. sekaligus meminta laporan rencana infrastruktur di sana, serta mendengar kisah pilu para warga pengungsian.
“Kita berharap setelah nanti reda, semua bisa dimulai. Baik dari perbaikan infrastruktur, maupun kemungkinan relokasi dari tempat-tempat yang memang perkirakan berbahaya untuk dihuni kembali, kurang lebih dua ribu lebih,” kata Jokowi seperti dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden. (*)