Pengungsi Gunung Semeru: Butuh Masker, Makanan, Selimut, hingga Air Bersih

  • Bagikan
Sejumlah warga tiba di pengungsian di SDN Supiturang 04 Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (3/12/2020). Kepala BNPB Doni Monardo menegaskan pihaknya akan memprioritaskan keselamatan warga dalam penanganan bencana erupsi Gunung Semeru. ANTARA FOTO/Umarul Faruq

LUMAJANG – Para pengungsi di Kabupaten Lumajang membutuhkan masker, makanan siap saji, air mineral, makanan bayi dan balita, selimut, alas tidur, obat-obatan, dan air bersih, akibat terdampak letusan dan banjir lahar Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021) kemarin.

Selain itu, satu jembatan putus dan puluhan warga terluka.

Listrik di sejumlah lokasi di Kabupaten Lumajang yang terdampak letusan Gunung Semeru padam.

Para relawan terus berdatangan, berkoordinasi dengan pihak berwenang mengevakuasi dan menyalurkan bantuan.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto (tengah rompi hijau) didampingi Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Jarwansyah (kiri) dan Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta (dua kanan) saat berada di Gedung Graha Amukti Praja Wijaya I, Bandara Udara Internasional Juanda, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). doc/Humas BNPB

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan, kebutuhan dasar dari pengungsi ini akan kami yakinkan untuk dapat terfasilitasi secara optimal,” kata Suharyanto dalam keterangannya, Minggu (5/12).

Suharyanto juga mengatakan, sebelumnya BNPB telah mengirimkan tim reaksi cepat guna melaksanakan pendampingan kepada BPBD Kabupaten Lumajang dan BPBD Provinsi Jawa Timur dalam upaya penanganan darurat erupsi Gunung Semeru.

Selain itu, BNPB juga sudah mengirimkan bantuan logistik dan peralatan seperti selimut, makanan siap saji, terpal, tenda darurat dan logistik dasar lainnya.

BNPB terlebih dahulu sudah mengirimkan tim reaksi cepat untuk mendampingi BPBD Kabupaten Lumajang dan BPBD Provinsi Jawa Timur via darat dengan membawa logistik seperti selimut, makanan siap saji, terpal, tenda darurat dan logistik dasar lainnya.

Sementara itu, mengenai kerusakan dan kerugian materil masih dalam proses pendataan lebih lanjut, pungkas Suharyanto. []

  • Bagikan