ACEH – Kementerian Pertanian (Kementan) kembali menyalurkan bantuan kemanusiaan tahap kedua bagi masyarakat terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Provinsi Aceh. Bantuan tersebut tiba di Pelabuhan Krueng Geukueh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, pada Kamis (18/12/2025) menggunakan KRI Surabaya 591.
KRI SBY 591 yang dikomandani oleh Kolonel Laut (P) Saifuddin Zulhadi, berlayar langsung dari Jakarta menuju Aceh membawa logistik bantuan dari Kementan Peduli, Badan Pangan Nasional (Bapanas), serta mitra strategis.
Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian (Irjen Kementan) Letjen TNI (Purn) Irham Waroihan mengatakan, kapal tersebut mengangkut muatan setara 153 truk logistik dengan estimasi berat sekitar 700 ton, atau rata-rata 5 ton per truk. Bantuan tahap kedua ini melanjutkan penyaluran tahap pertama yang juga mencapai sekitar 700 ton.

“Alhamdulillah hari ini telah sandar KRI Surabaya 591 yang membawa bantuan kemanusiaan dari Kementan dan Bapanas Peduli. Kapal ini langsung dari Jakarta ke Lhokseumawe karena kebutuhan di Aceh sangat mendesak,” ujar Irham Waroihan saat penyerahan bantuan.
Irham menjelaskan, bantuan tahap kedua difokuskan pada obat-obatan, serta kebutuhan sekunder seperti pakaian perempuan dan anak-anak, namun demikian tetap menyertakan bahan pangan pokok. Untuk obat-obatan yang dikirim diambil langsung dari pabrik sehingga masih dalam kondisi baru dan aman digunakan.
“Untuk tahap kedua ini kami lebih fokus pada obat-obatan dan kebutuhan sekunder. Obat-obatan diambil langsung dari pabrik setelah diproduksi, sehingga masih sangat aman untuk digunakan,” tuturnya.
Ia menuebut, seluruh bantuan tersebut akan diserahkan kepada BNPB Provinsi Aceh untuk didistribusikan kepada masyarakat terdampak di sejumlah wilayah. Distribusi bantuan dilakukan di tiga titik, yakni Lhokseumawe, Medan, dan Teluk Bayur, sebagaimana pola distribusi pada tahap pertama.
“Bantuan ini akan diserahkan kepada BNPB Provinsi Aceh untuk kemudian didistribusikan kepada korban banjir dan tanah longsor. Untuk tahap ini, volumenya hampir sama dengan tahap pertama, dibagi ke tiga wilayah,” kata Irham.
Secara keseluruhan, nilai bantuan tahap kedua ini diperkirakan mencapai Rp10–11 miliar. Adapun total donasi kemanusiaan yang berhasil dihimpun dari Kementan, Bapanas, dan mitra strategis hingga saat ini mencapai sekitar Rp75 miliar, dengan tahap pertama senilai Rp34 miliar yang didominasi bantuan pangan siap konsumsi.
Kementan juga memastikan penyaluran bantuan ke Aceh diprioritaskan karena kondisi darurat yang dihadapi masyarakat.
“Seharusnya rute kapal menuju Medan terlebih dahulu, namun karena kondisi di Aceh sangat mendesak, kami meminta agar Aceh didahulukan. Alhamdulillah diizinkan oleh TNI Angkatan Laut,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan, bantuan Kementan Peduli sebagai wujud kepedulian para pegawai Kementan bersama mitra strategis. Mereka memberikan sumbangan secara langsung atas dasar keikhlasan.
Ia menegaskan, seluruh proses distribusi bantuan dikawal secara ketat untuk memastikan bantuan tepat sasaran, mulai dari penerimaan barang, pengecekan kuantitas, hingga pengiriman ke daerah tujuan. “Seluruh bantuan kami kawal hingga tiba di lapangan, lengkap dengan laporan foto, jumlah, dan jenis barang yang diterima,” ujarnya, Senin (15/12).












