Durasi, Lhokseumawe – Kerugian dampak bencana alam banjir yang menerjang wilayah Kota Lhokseumawe, mencapai Rp964 miliyar. Hal itu sesuai data sementara rekapitulasi bencana hidrometereologi yang dikeluarkan posko bencana setempat, sejak 26 November lalu.
” Alat berat diterjunkan kesejumlah titik yang terkena dampak, tim terus bekerja ekstra keras dilapangan untuk proses tahap pasca banjir. Kita berharap semuanya bisa berjalan lancar tanpa ada gangguan suatu apapun dilapangan, ” jelas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Lhokseumawe, Said Bachtiar, ST, MT menjawab durasi, Selasa (9/12).

Ia menyebutkkan, fokus utama penanganan dilapangan membuka kembali akses infrastruktur masyarakat yang sempat terputus seperti jembatan yang ambruk hingga jalan dan rumah yang tertimbun longsor. Tercatat, ada 16 unit jembatan yang rusak dilakukan penanganan secara darurat dengan batang pohon kelapa.
” Jadi, untuk sekarang Kita priritaskan bangun jembatan dulu, seperti di gampong Blang Buloh dan Meuraksa. Kemudian, bertahap Kita bersihkan material longsor di jalan raya di Ujong Pacu, Cot Trieng, Blang Weu, Paloh Punti, Jeulekat, dan Muenaasah Dayah. Dan, terakhir baru giliran pembersihan rumah yang tertimbun longsor, ” paparnya.
Kerugian banjir Lhokseumawe dalam rekapitulasi sementara terdiri beragam, mulai jembatan, jalan, rumah, drainase, fasilitas pendidikan, kesehatan, pertanian, perkebunan, perikanan, dayah, masjid, panti sosial, kantor pemerintahan, dan lainnya.
” Data sementara ini sudah Kita laporkan ke Pemprov Aceh, Mendagri, BNPB, Kementrian PUPR, Kemendikbud, Kemenkes, Kementan, dan terkait lainnya. Semoga ditanggulangi nanti sama Pemerintah Pusat, ” pinta Said.












