hit counter

Gandeng PWA, Guru Ngaji Dayah Diajak Ramaikan Literasi dan Publikasi di Era Digital

  • Bagikan

Durasi, Lhokseumawe – Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Aceh (DPP-PWA), Maimun Asnawi, S.Hi., M.Kom.I, mengajak para tenaga pendidik dayah di Aceh secara umum dan khususnya Aceh Utara untuk membudayakan menulis dan aktif dalam publikasi karya jurnalistik.

Ajakan ini disampaikan dalam pelatihan “Teknik Dasar Jurnalistik dan Literasi Digital bagi Pendidik” yang digelar Dinas Pendidikan Dayah Aceh Utara di Gedung Hasbi Ash-Shiddieqy, Selasa (11/11).

Maimun menekankan pentingnya setiap pendidik dayah mendokumentasikan kegiatan keagamaan dan pendidikan di lingkungan mereka. Menurutnya, kegiatan menulis secara rutin dapat memperluas jangkauan dakwah dan meningkatkan literasi masyarakat.

“Jika setiap pendidik dayah menulis satu berita setiap hari tentang pengajian kitab kuning atau aktivitas lainnya, masyarakat dapat lebih mudah mengetahui kiprah dayah melalui publikasi media,” ujarnya.

Pelatihan ini merupakan bagian dari Program Peningkatan Kualitas dan Pengembangan Kelembagaan Dayah Tahun 2025 yang digagas oleh Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Aceh Utara. Kegiatan berlangsung selama dua hari, 11–12 November, dan diikuti oleh 30 tenaga pendidik dayah dari berbagai kecamatan.

Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Utara, Zulkifli, menyebut pelatihan jurnalistik sebagai langkah strategis menghadapi tantangan literasi di era digital.

“Guru dayah perlu memiliki kemampuan menulis, mengelola informasi, dan berperan aktif di media agar dakwah tetap relevan dan berlandaskan nilai keislaman,” jelasnya.

Selain Maimun Asnawi, pelatihan menghadirkan dua narasumber lain, yakni Masriadi dari Kompas.com dan Agustiar, Sekretaris AMSI Aceh sekaligus Pemimpin Redaksi Layarberita.com. Ketiganya membawakan materi seputar strategi literasi, penulisan artikel dakwah di media sosial, teknik dasar jurnalistik, dan literasi digital.

Kegiatan juga dilengkapi sesi praktik menulis artikel komunikatif dan etis, serta pelatihan pemanfaatan situs web dayah sebagai sarana publikasi kegiatan keagamaan dan pendidikan.

Zulkifli menegaskan, kemampuan menulis dan berliterasi merupakan bagian dari tradisi keilmuan dayah yang menekankan pentingnya membaca dan memahami ilmu secara mendalam.

“Kami berharap pelatihan ini melahirkan pendidik dayah yang mampu menulis dengan baik dan menyebarkan nilai-nilai dakwah melalui media digital secara kreatif, informatif, dan bernilai positif,” tutupnya

  • Bagikan