Siswa-siswi SDN 1 Banda Sakti Berlarian ” Diguncang Gempa Bumi ”

  • Bagikan
Guru menenteng tas yang diikuti Siswa-siswi SDN 1 Banda Sakti, ketika menuju jalur evakuasi simulasi bencana alam gempa bumi, sekira pukul 10.00 Wib, Sabtu (26/4). Foto : Ist

Durasi, Lhokseumawe – Suasana panik dan resah menyelimuti Siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri 1 Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, sekira pukul 10.00 Wib, Sabtu (26/4). Mereka, berlarian membentuk barisan Satu-persatu meninggalkan ruang belajar yang dipandu oleh Masing-Masing Wali Kelas.

” Saat bell berbunyi sebagai pertanda diguncang gempa bumi, raut wajah dan mimik palajar semuanya panik. Kami para dewan guru juga ikut merasakannya sambil membimbing mereka keluar dari ruangan untuk berlindung kelokasi yang aman dihalaman sekolah, ” ucap Kepala Sekolah Dasar Negeri 1 Banda Sakti, Efendi usai menggelar simulasi bencana alam gempa bumi ketika diwawancarai Durasi.

Murid SDN 1 Banda Sakti, begitu antusias mengikuti simulasi bencana alam gempa bumi. Foto : Ist

Simulasi itu digelar secara serentak dengan penuh semarak dalam rangka menyambut Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) tahun 2025 yang diperingati setiap tahunnya pada tanggal 26 April. Hal ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan warga dilingkungan satuan pendidikan dalam menghadapi bencana sesuai arahan dari Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (Seknas SPAB) dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Efendi menjelaskan, saat bell berbunyi sebagai pertanda sandi atau alat perangkat komunikasi bencana Murid-murid bersama guru yang sedang mengikuti proses belajar dan mengajar disekolah langsung diselimuti rasa kepanikan. Mereka, bersembunyi dibawah meja, agar terhindar dari benda yang berjatuhan dari gedung sekolah.

” Saat bell menggaung disekolah, mereka bersembunyi dibawah meja. Kemudiian, saat bell kedua dibunyikan bergegas keluar dari ruang kelas sambil menenteng tasnya diatas kepala menuju jalur evakuasi, ” tuturnya.

Kepala Sekolah Dasar Negeri 1 Banda Sakti, Efendi, memberikan pengarahan ketika berada dititik aman bencana bertempat dihalaman setempat. Foto : Ist

Dengan sigap, sebut Kepsek, para dewan guru bersama pelajar berbondong-bondong menuju titik aman melewati jalur evakuasi yang dipasang diarea lingkungan setempat. Mereka, seluruhnya dengan sigap berkumpul dihalaman sekolah untuk selanjutnya mendengarkan Aba-aba atau arahan selanjutnya.

” Ketika sampai dihalaman barulah Kami bersama Anak-anak merasa lega, terhindar dari bencana. Raut wajah yang tegang seketika itu berubah menjadi tertawa riang, karena sudah menyelesaikan simulasi gempa bumi yang dilaksanakan serentak diseluruh penjuru tanah air.

Para Siswa-siswi berbaris dihalaman Sekolah Dasar Negeri 1 Banda Sakti. Foto : Ist

Dihalaman sekolah, lanjut Efendi, para Siswa-siswi ini secara aman diarena terbuka tinggal menunggu jemputan dari Masing-masing Wali murid. Kesiapsiagaan bencana ini penting sekali dilakukan mengingat secara geografis kondisi alam wilayah Aceh rentan bencana alam gempa bumi.

” Perlu sekali adanya simulasi ini untuk terhindar dari bencana gempa. Jadi, saat bencana terjadi dipastikan semuanya tentu faham bagaimana sikap yang harus dilakukan, seperti berteduh kelokasi aman, menuju jalur evakuasi hingga menuju titik kumpul dihalaman sekolah, ” papar Pemipinan SDN 1 Banda Sakti yang memiliki panggilan akrab Pak Pen.

Seraya menambahkan, kegiatan ini bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam rangka memecahkan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai jumlah sekolah terbanyak yang melakukan Simulasi Penanggulangan Bencana di Satuan Pendidikan.

  • Bagikan