Durasi, Lhokseumawe – Aktivis lintas generasi yang tergabung dalam Barisan Aktivis Intelektual Sayuti (BAIS), menyambut gembira keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa pilkada pasangan nomor urut 3 Ismail A Manaf –Azhar Mahmud (Imam) alias tak memnuhi syarat legal standing. Artinya, pasangan nomor urut 2 Sayuti Abubakar-Husaini (Sah) dinyatakan sebagai pemenang dalam pesta demokrasi tersebut.
” Kita sambut dengan gembira.., Alhamdulillah hari ini warga kota lhokseumawe sangat gembira, berharap secepat mungkin walikota dan wakil walikota dilantik seusai dengan jadwal dan regulasi. Sehingga, walikota dan wakil walikota terpilih dapat segera bekerja untuk pembangunan Lhokseumawe sesuai dengan jargon politik Sah : Keurija Bagah, Keurija Ceudah, ” kata Ketua BAIS Lhokseumawe didampingi Pengurus BAIS, M Agam Khalilullah, Selasa (4/2).
Agam Khalilullah mengatakan, saat sekarang ini adalah waktunya bersatu dan saling berkolaborasi untuk pembangunan Kota Lhokseumawe, serta tidak perlu untuk saling berdebat hal-hal yang tidak penting.
” Sekarang sudah waktunya kita semua untuk bersatu dalam membangun Kota Lhokseumawe, serta mengawal seluruh program-program kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Lhokseumawe terpilih agar bisa tepat sasaran,” ujarnya.
Menurut Dia, Dr. Sayuti Abubakar merupakan sosok pemimpin yang tepat untuk Kota Lhokseumawe, karena selain memiliki jaringan yang luas, juga akan melahirkan program-program yang sangat berdampak terhadap masyarakat. Salah satunya adalah ingin mewujudkan Lhokseumawe yang bersih, hijau, sejuk, dan nyaman, nantikan akan diaplikasikan melalui kegiatan “Broh Jeut Keu Peng”, sehingga wilayah yang pernah dijuluki sebagai Petro Dollar ini bisa bebas dari sampah.
” Apalagi tim Wali Kota Lhokseumawe terpilih Sayuti Abu Bakar telah melakukan survey tentang pengelolan sampah di Banyumas, Jawa Tengah. Dan, kita tentunya tidak ragu lagi untuk penerapannya di kota ini, ini gebrakan yang besar dan segera terwujud nyata kedepan, ” pungkas Agam.
Sebelumnya Ketua MK Suhartoyo menyatakan, menolak gugatan paslon nomor 3 Imam dengan nomor perkara 08/PHPU.WAKO-XXIII/2025. Gugatan itu dinilai tidak memnuhi persyaratan alias legal standing.
Menyusul selisih suara pasangan nomor urut 3 dengan nomor urut 2 sebagai peraih suara terbanyak pilkada Lhokseumawe 2024 melebihi ambang batas yang diatur dalam pasal 158 Undang-undang Nomor 10 tahun 2016.
