Durasi, Lhokseumawe – Media magnet utama dalam pengembangan dunia pendidikan vokasi di Kota Lhokseumawe, Aceh hingga tingkat nasional. Terutama dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan edukasi bagi masyarakat.
Wakil Direktur Bidang Perencanaan Kerjasama dan Informasi Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL), Rivai, SE, M. Acc. Ak mengatakan, penyampaian arus informasi dibidang vokasi sangat penting sekali dalam mencerdaskan kehidupan anak bangsa, mulai cetak, elektronik dan online. Sehingga, kedepan beragam program studi yang ada di PNL dapat secara langsung diterima oleh khalayak luas.
” Tanpa ada media tentu arus informasi yang ada disini tidak tersampaikan dengan baik. Jadi, pemberitaan yang beragam sangat membantu Kita selama ini, ” ucap Rivai dalam acara pelibatan media dalam pengembangan Isu-isu strategis pendidikan vokasi program fasilitasi kemitraan tahun 2024 yang berlangsung di Aula Hotel Diana setempat, Rabu (11/12).
Ia melanjutkan, dengan adanya pemberitaan tersebut banyak anak sekolah setiap harinya yang berdatangan ke Politeknik. Mereka, hadir ingin mengenal pendidikan vokasi disini
Wadir I Bidang Akademik Kemahasiswaan dan Alumni, Muhammad Arhami, SSi, M.Kom menjelaskan, keberadaan PNL sebagai kampus nomor 2 secara nasional berkat peran serta jurnalistik. Ada 28 prodi yang perlu di ekspose di Politeknik, bukan hanya di migas semata yang sering muncul ke publik.
Koordinator Humas dan Kerjasama PNL, Ir. Muhammad Hatta yang menjadi moderator menyampaikan, terkait beragam program studi di kampus tersebut. Ia, terlibat langsung berkomunikasi dengan para awak media dalam rangka peningkatan Politeknik nantinya.
Beberapa pertanyaan dan masukan yang bertujuan dalam peningkatan Politeknik kedepan dilontarkan langsung para awak pekerja pers dalam acara tatap muka itu. Termasuk, perihal pengelolaan lingkungan yang hiegenis tentang program bank sampah, migas, komunikasi jurnalistik dan lainnya.
Tercatat, ada puluhan jurnalis Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara yang ambil bagian dalam kegiatan tersebut. Mereka terdiri dari sejumlah lembaga pers, mulai Dewan Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Aceh (DPP-PWA), AJI, dan PWI.