LHOKSEUMAWE – Ratusan pengunjung memadati area Aula Cabang Dinas Pendidikan wilayah Kota Lhokseumawe dalam rangka menyaksikan kemeriahan Festival Anugerah Kebudayaan Mandailing Global Edukasia, Sabtu (21/9/2024).
Acara yang digelar Mandailing Global Edukasia (MGE) ini menampilkan berbagai atraksi budaya tradisional dari suku Mandailing, membawa kekayaan budaya Indonesia agar lebih dekat kepada masyarakat.
Festival ini dibuka dengan tarian pertunjukan Tor-Tor yang melibatkan lebih dari 6 penari dari daerah Tapanuli bagian selatan di Indonesia. Para pengunjung dibuat terpukau oleh penampilan para penari yang mengenakan busana adat dan mengiringi gerak mereka dengan musik tradisional khas mandailing.
Selain pertunjukan tari Tor- Tor, festival ini juga menampilkan Drama Sampuraga, Tari 7 Etnis Budaya, Vokal Solo, dan Tari kreasi persembahan lainnya.
Acara Festival Anugerah Kebudayaan Mandailing Global Edukasia ini diselenggarakan oleh Divisi Bidang Prestasi Pendidikan Kebudayaan Mandailing Global Edukasi.
Ketua Panitia, Nyi Safitri melaporkan, bahwasannya pada kegiatan ini diharapkan agar bisa memberi kekuatan dan semangat agar tetap mengingat dan mencintai kekayaan budaya kita sendiri ketika berada dimanapun secara global”.
Direktur Executive Mandailing Global Edukasia Islami Fatwa Lubis menyampaikan, dalam menjaga kelestarian seni dan budaya kita harus selalu menghadirkan pertunjukan dan event khasanah secara berulang ulang, dapat terus memotivasi, terlebih beberapa agenda mengandung nasehat nasehat yang diselipkan dalam pertunjukan seperti drama sampuraga dan lainya.
Komandan Detasemen Polisi Militer Lhokseumawe, Letkol Cpm Darwin Nasution dalam sambutan dan sekaligus membuka acara mengatakan, bahwa Festival Anugerah Kebudayaan Mandailing Global Edukasia merupakan momentum penting untuk memperkuat persatuan di tengah keberagaman Indonesia. “Melalui kegiatan ini, kita merayakan dan menguatkan adat istiadat walaupun sedang tidak berada ditanah kelahiran sebagai wujud kebhinekaan” ujarnya.
Dalam acara ini ada beberapa tokoh penting, dimulai dari tokoh inspiratif kebudayaan pelestarian budaya sampai tokoh inspiratif Bhineka Tunggal Ika. Festival ini juga diramaikan dengan perlombaan peraga busana Mandailing Global Edukasia.
Antusiasme penonton semakin memuncak saat siang hari. Peraga busana di bawakan oleh 10 kontestan dari berbagai daerah seperti Payakumbuh, Aceh Selatan, Aceh Utara, Banda Aceh, dan daerah tanah Mandailing.
Dengan berbagai kegiatan yang menyajikan kekayaan seni dan budaya Mandailing, Festival Anugerah Kebudayaan Mandailing Global Edukasia sukses menjadi ajang pelestarian budaya Madailing sekaligus hiburan yang edukatif bagi masyarakat yang turut hadir dalam kegiatan tersebut. (*)