ACEH – Puluhan Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Aceh Utara, mengaku resah dengan perilaku oknum mengaku wartawan yang bergentayangan meminta uang untuk biaya iklan dengan nominal antara Rp 3 juta hingga Rp 5 juta.
Jika uang itu tidak diberikan maka oknum wartawan berinisial AB mengancam akan memuat berita tentang pengelolaan dana Operasional Sekolah (BOS) yang dituding tidak transparan.
Aksi itu membuat tidak nyaman sejumlah kepala sekolah melaporkan persoalan tersebut ke Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Aceh Utara, Drs.Ahmad Yamani.
Pria yang mengaku wartawan ini mengancam akan memberitakan pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) di seluruh sekolah yang tidak transparan.
Modusnya meminta iklan, lalu mengancam akan memberitakan negatif tentang penggunaan dana BOS. Itu berbau fitnah dan merugikan sekolah, karena itu kami sampaikan ke publik aksi ini, kata Kacabdin Aceh Utara, Drs. Ahmad Yamani. kepada wartawan di Lhokseumawe, Jumat malam (2/8/2024).
Ahmad Yamani juga mengatakan, dalam waktu dekat, sejumlah kepala sekolah akan melaporkan pria itu ke Mapolres Aceh Utara.
Selain itu, Yamani menegaskan, selama ini pihak sekolah tidak anti kritik dan tidak pernah membatasi hak-hak para wartawan dalam menjalankan tugas jurnalistik.
Namun, jika sudah mengarah kepada ancaman dan pemerasan itu yang tidak bisa kita tolerir. “Kita akan segera melaporkan kasus dugaan pemerasan oknum wartawan itu ke Mapolres Aceh Utara dan Dewan Pers,” tegasnya.
Apalagi, oknum wartawan itu yang menulis berita tidak tertera namanya pada box redaksi media online tempat dia bekerja. []