LHOKSEUMAWE – Rektor Universitas Malikussaleh Prof Dr Herman Fithra menerima lima mahasiswa Internasional yang akan melaksanakan program Joint Cultural Camp Spring (JCCS) di Lhokseumawe, Aceh Utara, dan Aceh Tengah.
Program JCCS adalah kolaborasi Universitas Malikussaleh dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, yang pada awalnya ada delapan mahasiswa asing yang akan berkunjung ke Unimal, karena tiga lagi dalam kondisi kurang sehat, maka tidak bisa mengikuti program tersebut.
Ketua pelaksana program JCCS, Sisca Olivia MS mengatakan, kegiatan JCCS akan dilaksanakan selama tujuh hari (12 – 18 Mei 2024). Selama di Unimal mahasiswa tersebut akan menjelajah sejumlah lokasi wisata dan melihat langsung budaya yang ada di Lhokseumawe, Aceh Utara, dan Aceh Tengah. Kegiatan JCCS ini dilakukan dengan lima kampus di Indonesia, Unimal adalah satunya.
Lima mahasiswa internasional yang mengikuti program tersebut adalah Ilayda Bolat dari Hanze University of Applied Sciences Groningen, Belanda, Zehra Toptas dari Hanze Hogeschool Groningen, Belanda, Chien Huey Lim dari Univerisiti of Brunei Darussalam, Brunei Darussalam, Nicolas Hugues Joseph Legout dari IMT Atlantique in Nantes, Perancis, Axel Luis Albert Gil dari EPITA, Perancis, dan Luca Gde Joseph dari INSA Strasbourg, Perancis. Lima mahasiswa itu juga didampingi oleh dua mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Maret yaitu Aryasatya Bagus Ardiyanto dan Hilmy Septian Nursyekha.
Lima mahasiswa tersebut terbagi dalam beberapa Prodi yaitu program studi Teknik Informatika, Teknik Robotik, Teknik Arsitektur, Teknik Kimia, dan Teknik Mesin. Selama di Universitas Malikussaleh, mahasiswa internasional akan belajar (short course) di prodi masing masing dan akan diasuh oleh dosen bidang studi.
“Hari pertama para mahasiswa Internasional tersebut disambut oleh Rektor dan Ratusan mahasiswa yang dikemas dalam kegiatan Joint Cultural Camp Spring 2024 dengan tema “Explore Hidden Pasee and Finding Exotic Gayo Highlandâ€. Kemudian ada Sharing session dengan OIA Volunteer asal ITS dan mahasiswa tersebut juga akan mengunjungi Prodi menurut ilmunya masing-masing,†kata Sisca usai menyampaikan laporan kegiatan, Senin (13/5/2024).
Lanjutnya, mahasiswa asing tersebut usai makan siang juga akan melanjutkan kegiatan perjalanan menuju Blang Weu Panjoe untuk mengenal kesenian Rapai, mengikuti seminar Sosialisasi Edukasi Bencana di GOR Cunda Fakultas Kedokteran Unimal, dan city tour yang akan menggunakan becak dengan mengunjungi Islamic Center Lhokseumawe, Museum Aceh, serta berkeliling di Kota Lhokseumawe.
“Selama satu minggu, mahasiswa asing ini akan mengenali berbagai budaya yang ada di Aceh, nanti mereka juga akan dibawa ke Aceh Tengah untuk mengenal tentang budaya Gayo,†ungkap Sisca.
Koordinator Kegiatan JCC 2024, Prof Dr M. Sayuti mengatakan, kegiatan ini dalam rangka meningkatkan atmosfir internasionalisasi di Program Studi, fakultas, dan Universitas Malikussaleh. Tidak hanya campus tour, selama di Universitas Malikussaleh, para mahasiswa internasional akan didampingi ketua pelaksana program Sisca Olivia MS untuk mengeksplorasi sejarah dan budaya masyarakat Pasee dan juga akan menikmati keindahan dataran tinggi Gayo.
“Mereka juga akan belajar bagaimana menanam, merawat kopi Gayo serta proses pengolahannya,’ tutur Prof Sayuti yang juga yang juga Ketua Merdeka Belajar, Kampus Merdeka (MBKM) Unimal.
Rektor Unimal, Prof Dr Herman Fithra Asean Eng dalam sambutannya menyampaikan selamat datang kepada lima mahasiswa asing yang telah memilih Universitas malikussaleh dalam program Joint Cultural Camp Spring. Ia berharap selama berada di Unimal bisa berbagi pengalaman dengan mahasiswa dan menggali potensi lokal dan mengeksplor Aceh, terutama daerah Pasee dan Gayo.
Rektor juga berharap bahwa program seperti ini akan terus dilaksanakan di tahun-tahun berikutnya. “Semoga mahasiswa Internasional yang hadir ke Unimal bisa mengenal Aceh melalui ragam budaya dan melakukan eksplorasi dengan melihat keindahan alam yang ada di Gayo nantinya,†ujarnya.
Prof Herman menambahkan, Unimal saat ini juga sudah melebarkan sayapnya untuk menerima mahasiswa dari internasional. Selain dalam program JCCS, pada September nanti akan ada mahasiswa dari Turki yang akan belajar disini sampai 2 bulan penuh.
“Unimal bukan hanya ada di Aceh Utara, tetapi juga berada di Kota Lhokseumawe dan Pidie. Kami juga berharap tahun depan akan ada mahasiswa asing yang kuliah di Unimal. Walaupun kampus ini berada di kabupaten kota, tapi kami bisa berkiprah secara internasional dan ini butuh dukungan semua pihak,” sebutnya. (*)